KPU Jateng Hadiri Seminar Nasional Tata Kelola Pemilu: Refleksi dan Proyeksi 2024
Semarang — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah hadir dalam Seminar Nasional Sehari bertajuk “Tata Kelola Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024: Refleksi dan Proyeksi” yang diselenggarakan oleh KPU RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Kamis (13/11/2025), di Auditorium FISIP Undip, Semarang.
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa serta perwakilan organisasi. Seminar ini menjadi ruang refleksi bersama atas penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 sekaligus proyeksi terhadap tantangan demokrasi ke depan.
Hadir sebagai Keynote Speaker, Ketua KPU RI Mochammad Afiffudin, sementara jajaran anggota KPU RI — August Mellaz, Yulianto Sudrajat, dan Betty Epsilon Idroos — turut menjadi pemateri dalam sesi diskusi panel.
Dalam sambutannya, Mochammad Afiffudin menekankan bahwa penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 merupakan pengalaman demokrasi yang unik dalam sejarah Indonesia.
“Samudra politik kepemiluan di Indonesia luar biasa. Kalau mau melakukan kajian, maka Indonesia itu samudra. Saya menggarisbawahi bahwa perjalanan Pemilu Serentak 2024 bisa jadi model pertama yang kita jalani. Februari 2024 kita menggelar Pilpres dan Pemilihan DPR RI, DPRD, dan DPD, lalu November Pilkada. Belum pernah ada pemilu yang diselenggarakan dalam satu waktu yang sama seperti itu,” ujar Afiffudin.
“Kalau tugas KPU seperti ojek online. KPU mengantarkan pemimpin menjadi kepala daerah atau presiden, namun dalam perjalanannya banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap pemilu selalu ada tantangannya,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota KPU Jawa Tengah Basmar Perianto Amron yang hadir mewakili Ketua KPU Jawa Tengah menyampaikan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama antara KPU RI dan FISIP Undip. “Untuk menindaklanjuti kerja sama antara KPU RI dan FISIP, maka KPU Jawa Tengah akan melaksanakan kegiatan lanjutan untuk menyampaikan bahwa pemilu tidak hanya sekadar mencoblos, tetapi juga ada konsekuensinya. Sehingga masyarakat memahami betul agar tidak salah saat memilih,” tutur Basmar. “Kami akan tindak lanjuti dengan kegiatan bersama untuk mencerdaskan masyarakat tentang pemilu."