Pemilu 2024 dan Tantangannya dalam “Antisipasi Kerawanan Penunjukan Pejabat Pengganti Kepala Daerah Pasca Pembatalan Revisi UU Pemilu”
jateng.kpu.go.id-Kamis, 10 Februari 2022 Badan Intelijen Keamanan Polri menyelenggarakan acara Joint Analysis Bidang Politik Badan Intelijen Keamanan Polri di Polda Jateng “Antisipasi Kerawanan Penunjukan Pejabat Pengganti Kepala Daerah Pasca Pembatalan Revisi UU Pemilu”. Acara yang diselenggarakan di Kantor Polda Provinsi Jawa Tengah ini diikuti oleh para Kanit dan Panit Subdit 1 Ditintelkam serta Kasat Intelkam Polres se-Jawa Tengah. Muslim Aisha,Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Jawa Tengah turut hadir sebagai narasumber dengan Topik " Tentang Pemilu 2024 dan Tantangannya", narasumber lainnya yang turut hadir adalah Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Fajar Subhi A.K. Arif dan Wasekum DPW PKS Provinsi Jawa Tengah, Romadhon dan sebagai moderator Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang, Drs. Joko Juli Prihatmoko.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Kerjasama Baintelkam Polri, Kombes Pol Drs. Budi Sajidin, M.si. Beliau meminta para peserta untuk menyimak materi yang akan disampaikan karena dapat meningkatkan kualitas dan wawasan dalam mengantisipasi potensi – potensi kerawanan yang akan terjadi akibat penunjukan pejabat pengganti pasca pembatalan revisi UU Pemilu. Beliau juga berterimakasih bahwa narasumber dapat hadir dan mengisi materi pada acara ini.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber terkait potensi kerawanan akibat dari penunjukan pejabat pengganti Kepala Daerah Pasca Pembatalan Revisi UU Pemilu, seperti tantangan – tantangan yang akan dihadapi, dan hal yang perlu dilakukan oleh Penyelenggara Pemilihan, Peserta dan pemilih, serta para pemangku kepentingan dan stakeholder lainnya dalam menghadapi potensi tersebut.
Para pemangku kepentingan dan stakeholder lainnya dihimbau untuk bersedia bersikap lebih dan tidak sekedar membantu atau mendukung, melainkan turut aktif dalam menciptakan situasi yang baik dan kondusif ; serta selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan masyarakat melalui kegiatan – kegiatan edukatif.